Text
Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan tekanan darah naik diatas nilai normal (melebihi 140/90 mmHg). Penyakit ini sering disebut "silent killer" karena si penderita tidak merasakan geajalanya selama bertahun-tahun. Pada dasarnya hipertensi cenderung tidsak stabil dan sulit dikontrol; baik dengan tindakan pengobatan maupun dengan berbagai tindakan medis lainnya. Jika kondisi ini tidak terkontrol maka dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung, gagal ginjal, stroke.
Buku ini menyajikan upaya penyembuhan hipertensi dengan cara terapi. Terapi hipertensi dikelompokkkan menjadi terapi nonfarmakologis dan terapi farmakologis. Terapi yang dilakukan secara tidak berkesinambungan akan menyebabkan terjadinya hipertensi resisten. Berdasarkan penelitian, terapi nonfarmakologis lebih dianjurkan pada penderita hipertensi. Terapi nonfarmakologis yang diuraikan dalam buku ini adalah terapi musik, relaksasi progresif, senam yoga khusus untuk hipertensi, tearpi herbal, dan diet hipertensi. Penanganan hipertensi dapat dilakukan di rumah sakit, puskesmas, Posyandu dan oleh praktik teanag kesehatan. Penanganan hipertensi idealnya dilaksanakan pada 3 tahap yaitu primer, sekunder, dan tersier. Ketiga tahap tersebut diperankan secara terpadu oleh tenaga kesehatan, instansi pelayanan kesehatan dan masyarakat itu sendiri. Bentuk keterpaduan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi dapat dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan kesehatan, proses kelompok, pemberdayaan, partnership, dan perawatan langsug.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain